Selamat Datang Di Ilmu Pertanian Semoga Bermanfaat

Monday, January 20, 2014

TEKNOLOGI PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAN CARA PENGGUNAANNYA

            Hama dan penyakit merupakan permasalahan utama dalam agribisnis. Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah :
1.      Hama menjadi kebal (resisten)
2.      Peledakan hama baru (resurjensi)
3.      Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
4.      Terbunuhnya musuh alami
5.      Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
6.      Kecelakaan bagi pengguna

Pestisida Nabati merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Upaya pengembangan pestisida nabati, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
1.      Mudah didapat, bahan baku cukup tersedia, berkualitas, kuantitas dan kontinyuitasnya terjamin.
2.      Mudah dibuat ekstrak, sederhana dan dalam waktu yang tidak lama.
3.      Selektif .
4.      Bahan yang digunakan bisa dalam bentuk segar/kering.
5.      Sedapat mungkin pelarutnya air (bukan seyawa sintetis).
6.      Budidayanya mudah, tahan terhadap kondisi suhu optimal.
7.      Tidak menjadi gulma atau inang hama penyakit.
8.      Bersifat multiguna.
Kelebihan Pestisida Nabati, adalah :
1.      Mudah dibuat dengan kemampuan yang terbatas.
2.      Mudah terurai.
3.      Tidak meninggalkan residu.
4.      Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia.
5.      Tidak meracuni dan merusak tanaman.
6.      Ramah Lingkingan.
Kelemahannya :
1.      Daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering.
2.      Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga).
3.      Produksinya belum dapat dilakukan dalam baku.
4.      Tidak tahan disimpan.

BEBARAPA RAMUAN PESTISIDA NABATI
a)      Untuk mengendalikan Hama dan Penyakit Secara Umum
Bahan :
·         Daun Mimba                         : 8 kg
·         Lengkuas                               : 6 kg
·         Serai                                       : 6 kg
·         Deterjen/Sabun colek            : 20 gr
·         Air                                          : 80 liter
Cara Membuat :
Daun Mimba, Lengkuas dan serai ditumbuk halus dicampur dengan deterjen / sabun colek, lalu tambahkan 20 liter air diaduk sampai merata. Direndam selama 24 jam kemudian saring dengan kain halus. Larutan tersebut disemprotkan pada tanaman untuk luas 1 hektar.
b)      Untuk Mengendalikan Hama Belalang dan Ulat
Bahan :
·         50 Lembar Daun Sirsak
·         1(Satu) genggam Daun Tembakau
·         20 gr Deterjen/sabun colek
·         20 liter Air
Cara Membuat :
Daun sirsak dan tembakau ditumbuk halus. Tambahkan deterjen/sabun colek aduk dengan 20 liter air, endapkan selama 24 jam kemudian disaring dengan kain halus dan diencerkan dengan 50-60 liter, aplikasi dengan cara disemprotkan.
c)      Untuk Mengendalikan Hama Trips Pada Cabai
Bahan :
·         50-100 lembar daun Sirsak
·         15 gr Deterjen / sabun colek
·         5 liter Air
Cara Membuat :
Daun sirsak ditumbuk halus lalu dicampur dengan 5 liter air. Direndam selama 24 jam, saring dengan kain halus. Setiap liter larutan dapat diencerkan dengan 10-15 liter air. Aplikasi dengan menyemprotkan larutan tersebut pada seluruh bagian tanaman yang ada hamanya.
d)     Untuk Mengendalikan Apids, lundi penggerek batang dan Wereng Batang Coklat
Bahan :
·         0,5 kg Daun tembakau
·         30 gr Deterjen/sabun colek
·         5 liter Air
Cara Membuat :
0,5 kg daun tembakau direbus dengan 5 liter air selama 0,5 jam, tembakau 30 gram sabun, lalu disaring. Selanjutnya disemprotkan kepada tanaman. 1 bagian larutan ditambahkan 4 bagian air.
e)      Mengendalikan Kutu Putih Pada Daun dan Batang
Bahan :
·         50 gram Bawang putih
·         1 liter Air
Cara Membuat :
Bawang putih ditumbuk dan diperas airnya serta dicampurkan dengan air. Jika kutu melekat erat pada tanaman, dapat digunakan campuran sedikit kelapa. Ssemprotkan cairan tersebut pada tanaman yang terserang hama.
f)        Mengendalikan Hama lalat Buah (Sebagai Antraktan)
Bahan :
·         1 genggaman Daun dan Bunga Selasih
·         5 ml Air
Cara Membuat :
Daun dan Bunga selasih ditumbuk halus dan diberi 5 ml air, kemudian disaring. Air saringan tersebut diteteskan pada kapas, lalu dimasukan ke dalam perangkap plastik.
g)      Ramuan Untuk Mengendalikan Hama Molusca
Bahan :
·         5-10 gram Akar tuba
·         1 liter Air
·         1 gr Deterjen
Cara Membuat :

Akar tuba dihaluskan, aduk merata dalam 1 liter air tambahkan 1 cc deterjen. Denga perbandingan 1 : 10.

Monday, November 25, 2013

BUDIDAYA TANAMAN CARICA DI DATARAN TINGGI DIENG

PENDAHULUAN
Komoditas buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Buah-buahan adalah salah satu jenis hortikultura yang mempunyai daya tarik tersendiri. Buah mempunyai rasa yang segar dan khas, yaitu perpaduan dari berbagai macam rasa dengan komposisi yang tepat, sehinggga banyak digunakan sebagai pemicu selera makan (appetizer) dan sebagai jus. Selain itu, buah juga memiliki aroma dan warna spesifik, yang menjadi ciri khas bagi setiap jenis. Sebagai bahan pangan, buah mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. Buah mempunyai kadar air, vitamin, mineral dan serat yang tinggi, tetapi mengandung energi, lemak, dan karbohidrat yang rendah, sehingga buah baik untuk kesehatan tubuh.
Salah satu komoditi buah yang cukup unik adalah buah Carica atau disebut juga dengan pepaya gunung dimana jenis pepaya ini hanya mampu tumbuh di dataran tinggi pada ketinggian antara 1.500 - 3.000 mdpl. Di Indonesia, Carica hanya tumbuh didataran tinggi dieng yang memiliki ketinggian cukup dan kelembaban yang tinggi. Buah ini berasal dari dataran tinggi Andes Amerika Selatan yang yang diintroduksi pada pertengahan abad ke 19 oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Carica ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan jenis pepaya lain, memiliki aroma yang menyengat apabila sudah matang serta dengan tekstur daging yang keras. Buah carica yang sudah matang tidak dapat dikonsumsi langsung karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan. Untuk dapat dikonsumsi, buah Carica harus terlebih dahulu diolah menjadi sirup, jus, manisan, selai, dan minuman ringan non alkohol.

TEKNIK BUDIDAYA
Penyiapan Benih
Perbanyakan tanaman carica dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) perbanyakan vegetatif dengan stek cabang; dan 2) perbanyakan generatif dengan biji. Perbanyakan vegetatif memiliki kelebihan yaitu menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama dengan pohon induknya dan lebih cepat berbuah dengan hasil yang lebih seragam serta relatif sama dengan pohon induknya. Tetapi mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat memperoleh benih dengan skala besar. Sedangkan perbanyakan generatif memerlukan seleksi untuk memilih tanaman jantan yang cenderung memiliki produktivitas yang rendah. Keunggulan perbanyakan generatif adalah dapat memperoleh benih dengan skala besar.
Tanaman carica dengan perbanyakan biji dapat diusahakan dengan mengambil biji dari buah yang masak pohon. Cara memperoleh biji dari buah, adalah:
1. Buah yang masak pohon dipotong 1/3 bagian buah bagian pangkal dan biji yang digunakan untuk benih adalah biji dari 2/3 buah di bagian ujung;
2. Benih kemudian direndam dalam air selama sehari semalam;
3. Benih yang tenggelam, selanjutnya diperam dalam kertas Koran atau kain basah selama kurang lebih seminggu dan tempatkan pada tempat yang teduh. Selama pemeraman di jaga kelembabannya;
4. Benih kemudian disemai dalam polibag dengan media tanam berupa tanah halus dan kompos dengan perbandingan 2:1 yang diletakkan dalam sungkup plastik. Selama dalam persemaian perlu dijaga kelembabannya dengan cara penyiraman secara rutin.
Benih yang berasal dari perbanyakan generatif atau biji siap ditanam pada umur 2 - 3 bulan. Sedangkan benih yang berasal dari perbanyakan vegetatif atau stek cabang sudah dapat ditanam pada umur 1 - 2 bulan.
Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi baik dan membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma) sehingga menciptakan lingkungan yang sesuai bagi tanaman agar dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah carica yang bermutu pada tingkat produktivitas yang optimal. Penyiapan lahan meliputi: 1) perataan tanah untuk mempermudah pengaturan jarak tanam, meratakan lahan, pengaturan bedengan dan saluran air; 2) pembersihan gulma; 3) membajak dan mencangkul tanah untuk menggemburkan tanah; dan 4) pembuatan bedengan dan lubang tanam.
Bedengan dibuat dengan lebar 250 - 300 cm, tinggi 20 - 30 cm dan panjang sesuai kebutuhan. Jarak antar bedeng adalah 50 - 100 cm. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm diatas bedengan. Jarak tanam yang ideal adalah 3 x 3 m atau 3 x 4 m. Dimana jarak lubang tanam dalam bedengan adalah 300 cm dan antar bedengan adalah 300 - 400 cm.
Biarkan lubang tanam selama 1 - 2 minggu, setelah itu isi dengan tanah yang dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 dan biarkan selama 1 - 2 minggu. Apabila tanah masam (pH kurang dari 5) tambahkan kapur dolomite sebanyak ± 1 kg.
Penanaman Benih
Benih sebaiknya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah mengandung cukup air yaitu sekitar 60 - 80 persen. Keadaan tanah yang gembur dan kelembaban yang cukup memungkinkan akar benih mampu hidup dan berkembang secara baik. Penanaman dilakukan pada lubang tanam yang telah disediakan.
Penanaman benih dilakukan dengan cara membenamkan media tanam yang terdapat didalam polybag ke dalam gundukan tanah penutup lubang tanam. Ditengah tanah penutup lubang tersebut digali lagi dengan ukuran sebesar polybag. Sebelum benih dimasukkan ke dalam lubang, polybag dilepas terlebih dahulu dengan cara menyayat atau merobek bagian samping dan bagian dasarnya. Pada saat melepas polybag dilakukan dengan hati-hati dan dijaga agar akar tidak merusak perakaran.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk memperoleh produksi tanaman yang baik dan produktif. Pemeliharaan tanaman Carica meliputi: penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemupukan dan pengairan.
Penyulaman
Penyulaman diperlukan untuk mengganti tanaman yang mati, perkembangannya kurang baik, tidak berproduksi dengan tanaman baru yang sehat dan berumur sama dengan tujuan untuk mempertahankan populasi tanaman di kebun. Penyulaman dilakukan sesegera mungkin, sehingga disediakan benih setidaknya sebanyak 10 persen dari populasi tanaman yang ditanam sebagai benih sulam.
Penyiangan
Penyiangan adalah membersihan gulma disekitar tanaman karena apabila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman utama dalam memperoleh unsur hara dan air. Tujuan penyiangan adalah memelihara daya serap perakaran dalam menyerap unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal.
Pembubunan
Pembubunan bertujuan untuk memperdalam perakaran dan memperkokoh tanaman.
Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mempertahankan status hara dalam tanah, menyediakan unsur hara secara seimbang bagi pertumbuhan atau perkembangan tanaman, meningkatkan mutu buah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Selain itu, pemupukan juga bertujuan untuk mencukupi satu atau beberapa unsur hara pada tanaman agar tanaman berproduksi secara berkelanjutan. Pupuk sebagai suatu bahan yang diberikan kepada tanah untuk menyediakan unsur-unsur hara tertentu bagi pertumbuhan tanaman.
Pemupukan tanaman Carica dibagi menjadi dua tahap utama, yaitu 1) pemupukan dasar dan 2) pemupukan rutin. Pemupukan dasar diberikan pada saat pembuatan lubang tanam berupa pupuk kandang sebanyak ± 50 kg. Sedangkan pemupukan rutin dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Dosis pupuk yang diberikan adalah: 1) Pupuk organik atau pupuk kandang sebanyak 20 kg./tan./tahun; 2) Urea sebanyak 250 gr./tan./tahun; 3) SP-36 sebanyak 200 gr./tan./tahun; dan 4) KCL sebanyak 150 gr./tan./tahun.
Cara aplikasi pupuk yaitu dengan dibenamkan pupuk ke dalam lubang parit yang dibuat melingkari tanaman dan kemudian tutup dengan tanah. Lubang parit dibuat sekitar tanaman dengan jarak lubang parit dari tanaman sekitar 50 - 100 cm, dengan lebar parit 20 cm dan dalam 15 - 30 cm.
Pemanenan dan Penanganan Pasca Panen
Tanaman Carica yang berasal dari perbanyakan generatif atau biji sudah dapat menghasilkan buah pada saat tanaman berumur 2 tahun. Sedangkan tanaman yang berasal dari perbanyakan vegetatif atau stek akan berbuah pada saat tanaman berumur 1,5 tahun. Tanaman carica yang telah berumur lebih dari 3 tahun menghasilkan buah antara 4 - 8 kg./pohon/bulan. Buah carica yang belum matang berwarna hijau gelap sedangkan yang sudah matang berwarna kuning jingga dengan aroma yang menyengat dengan tekstur daging yang keras.
Pemanenan
Pemanenan buah dilakukan dengan cara memotong tangkai buah dengan menggunakan gunting pangkas atau pisau tajam. Periode waktu panen, dilakukan setiap 7 - 10 hari sekali.
Penangan Pasca Panen
Seperti buah-buahan lainnya, buah Carica mudah rusak dan tidak tahan lama. Kerusakan buah ditandai dengan bau busuk menyengat, warna daging buak tidak kuning cerah dan daging buah menjadi lembek atau berair. Setelah dipetik buah Carica masih meneruskan proses hidupnya berupa proses fisiologi (perubahan warna, pernafasan, proses biokimia dan perombakan fungsional dengan adanya pembusukan oleh jasad renik). Selain tidak dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar, buah carica juga tidak dapat disimpan lama dalam keadaan segar, maka diperlukan penanganan pascapanen khususnya pengolahan.
Pasca panen adalah pekerjaan yang dilakukan pada hasil produk yang baru saja dipanen. Tujuan penanganan pasca panen adalah melakukan pekerjaan meliputi pembersihan, sortasi buah, pengemasan berdasarkan ukuran dan standar mutu yang telah ditentukan, dan pengolahan.
Sortasi atau pemilihan bertujuan untuk memilih buah yang baik, tidak cacat, dan layak jual. Sortasi juga bertujuan untuk membersihkan buah-buah dari berbagai bahan yang tidak berguna seperti tangkai dan kotoran. Pengemasan memiliki tujuan untuk memudahkan pengangkutan dan bongkar muat, penimbangan, membantu dalam perlindungan fisik baik dalam pengangkutan maupun dalam gudang penyimpanan dan untuk mempermudah perhitungan. Pengemasan untuk buah Carica segar memiliki beberapa kriteria, antara lain: 1) harus berlubang untuk memberikan sirkulasi udara; 2) kuat, agar buah salak terlindung tekanan dari luar; dapat diangkut dengan mudah; dan 3) ukuran pengemas harus disesuaikan dengan jumlah buah. Jenis pengemasan yang dapat digunakan, antara lain keranjang bambu, peti kayu, dan kardus karton.
Pengolahan bertujuan untuk mengubah buah Carica segar sehingga dapat dikonsumsi, meningkatkan kualitas barang yang bersangkutan baik dalam rangka memperkuat daya tahan barang tersebut maupun dalam rangka peningkatan nilainya. Terdapat beberapa hasil olahan Carica, antara lain: jus, manisan, selai, dan minuman ringan non alkohol.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknik-budidaya-tanaman-caricapepaya-gunung-di-dataran-tinggi-dieng-wonosobo-7798

Cara Menanam Paprika Dalam Pot

Cara menanam paprika dalam pot sama halnya dengan menanam cabe dalam pot, lagipula paprika juga termasuk kedalam jenis cabe-cabean. Tanaman pot bisa sebagai tanaman hias bisa juga sebagai tanaman pangan, atau sekaligus keduanya. Paprika bisa dijadikan tanaman hias karena warna buahnya yang menarik dan tersedia dalam beberapa warna; paprika merah, hijau dan kuning. Harga bibit paprika lebihmahal daripada harga bibit cabe, di Indonesia terdapat beberapa merek bibit/ benih paprika salah satunya Golden Star yang produksinya cukup tinggi.
cara menanam paprika dalam pot

Cara pembenihan paprika.
Sebelum ditanam dalam pot ada bainya benih paprika disemai terlebih dahulu di wadah kusus pembenihan, wadah ini sebaiknya berada dibawah naungan pohon atau pagar, jiak tidak tersedia pepohonan di halaman rumah kita, maka bisa juga dimodifikasi dengan memasang atap dari karton atau pelepah batag pisang. Setiap hari benih paprika yang disemai ini disirami sekali sehari, sebaiknya di sore hari, dan dikontrol dari hama pengganggu terutama semut yang sangat suka memakan atau membawa biji-bijian benih paprika ini. Selama pembeniha tidak diperlukan pemupukan ataupun penyemprotan zat daun ataupun pestisida.

Setelah benih setinggi 3 – 5 Cm, benih tersebut sudah bisa dipindahkan kedalam pot, hal penting pada saat pemindahan; sebaiknya benih jangan dicabut tapi dicongkel dengan menggunakan sekop kecil agar semua akar dapat terangkat secara sempurna. Setelah dicabut dari penyemaian segeralah pindahkan ke dalam pot yang telah disiapkan.

Cara mengisi media paprika tanam dalam pot
Isi dasar pot/ kaleng bekas/ ember bekas dengan batu kerikil setelah itu isi dengan tanah, diatas tanah isi dengan sabut kelapa dicampur dengan kandang sapi (kompos) dan diatas kompos sirami dengan pasir dan ditas pasir isi dengan humus yang tebal. Pot untuk paprika yang terbaik terbuat dari pot tanah liat yang bagian bawahnya meiliki lobang-lobang, selain itu juga bisa digunakan ember bekas yang bagian bawahnya dilobangi dan atau gunakan saja polibek besar.

Cara menanam paprika dalam pot
Setelah media tanam telah diisi dengan sempurna dan merata maka bibit paprika dari penyemaian bisa di tanamkan. Tancapkan paprika sedalam 2 cm kedalam media tanam, lalu sirami dengan sedikit air sekedar membasahi tanah. Selanjutnya kigiatan kita sehari-hari hanya menyiram pot dengan air sebaiknya pada sore hari, dan tetap menjaga agar paprika tidak terkena panas matahari berlebihan.

Pada umur 2 minggu saat ini sangat penting dilakukan pemupukan pancingan, arti pancingan disini adalah memberi sedikit pupuk agar tanaman paprika mampu merespon zat makanan berupa pupuk buatan dengan baik. Biasanya pupuk pertama ini hanya pupuk Urea taburi tipis di sekeliling batang paprika, jarak dari batang sekitar 5 cm. Alternatif lain bisa juga diberi pupuk cor (pupuk yang dicairkan dan difermentasikan), pupuh cor ini lebih efektif dibandingkan dengan pupuk butiran yang ditabur langsung.

Pada minggu ketiga lakukan pemupukan komplet; minimal urea + TSP, pupuk deberikan lebih banyak dari pemberian sebelumnya sebab saat ini seluruh akar-akar paprika telah aktif menyerap zat-zat makanan. Adapun ukurannya sekitar 30 gram per batang paprika. Saat ini sebainya perhatikan dedaunan parika, jika terdapat lobang-lobang bekas digigit serangga, atau terdapat kutu-kutu kecil di sekitar daun maka sebaiknya lakukan penyemprotan pestisida secukupnya khusunya menggunakan insektisida untuk memusnahkan hama pengganggu tanam paprika dalam pot tersebut.

Ketika bunga paprika telah muncul maka pemupukan dilakukan lebih sering menjadi 2 kali seminggu, begitu juga dengan penyemprotan pestisida. Saat ini juga penyemprotan sudah ditambah dengan penyemprotan zat daun yang sangat berguna memperlebat daun-daun paprika, juga disemprotkan zat buah dan anti rontok bunga. Semua obat dan pupuk diatas dapat anda tanyakan langsung ke toko pupuk pertanian, dan tanyakan semua yang cocok untuk cabe, sebab pupuk dan obat paprika sama saja

Wednesday, November 20, 2013

Tips dan Cara Menanam Buah Tomat yang Baik dan Benar

Tomat adalah salah satu sayuran yang cukup menjanjikan untuk pasar Indonesia. Walaupun harga tomat di Indonesia naik turun, namun iklim Indonesia yang memang sangat cocok untuk membudidayakan tomat membuat para petani di Indonesia terus membudidayakan tomat.

Tomat pun ditanam dalam skala  kecil, menengah dan bahkan dalam skala besar di Indonesia. Walaupun dalam skala yang berbeda, namun cara menanam tomat tetap saja sama. Menanam tomat bagi sebagian orang merupakan salah satu kepuasan tersendiri, apalagi jika tomat yang ditanam bisa berbuah dengan lebat.


Cara Menanam Tomat

Tahap Pembibitan

Sebelum menanam tomat pada media yang telah disediakan, ada baiknya jika Anda mempersiapkan bibit unggul untuk mulai melakukan pembibitan. Jangan lupa juga untuk menyemai bibit jika sudah terlihat kecambahnya dan pisahkanlah bibit jika sudah berukuran kira-kira 3cm.


Tahap Penanaman

jika bibit sudah siap tanam, maka Anda bisa memindahkan bibit pada media tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tanamlah tomat dalam keadaan tegak sempurna agar tomat tidak tumbuh condong atau berat sebelah.


Setelah dipindahkan, siramlah tanaman tomat secara berkala pada pagi dan sorea hari dengan menggunakan air yang dicampur dengan urea. Untuk minggu-minggu pertama penanaman tomat sebaiknya dihindarkan dari sinar matahari langsung agar tidak cepat layu.

Tahap Perawatan

Untuk masalah perawatan, penyiraman bisa dilakukan secara berkala minimal dua kali sehari, yakni pada pagi hari dan pada sore hari. Disarankan untuk tidak berlebihan saat melakukan penyiraman.

Dalam hal pemupukan, sebaiknya jangan menaburkan pupuk langsung ke tanaman, tapi diberi jarak kurang lebih 5cm-10cm dari batang tanaman. Pemberian pupuk dilakukan setiap 2 minggu sekali.

Anda juga bisa melakukan pemusnahan hama dengan menyemprotkan pestisida, tapi jangan berlebihan karena akan berakibat buruk bagi kualitas buah tomat yang dihasilkan.

Teknik dan Cara Menanam Semangka

Semangka (Citrullus vulgaris) Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan subtropis Afrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti : Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia.
Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat disukai oleh manusia / binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak mengandung air, sehingga penyebarannya menjadi cepat.
Terdapat puluhan varietas/jenis semangka yang dibudidayakan, tetapi hanya beberapa jenis yang diminati para petani/konsumen. Di Indonesia varietas yang cocok dibudidayakan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: Semangka Lokal (Semangka hitam dari Pasuruan, Semangka Batu Sengkaling dan Semangka Bojonegoro) dan Semangka Hibrida Impor (dari hasil silangan Hibridasi) yang mempunyai keunggulan tersendiri. Semangka tersebut diklasifikasikan menurut benih murni negara asalnya : benih Yamato, Sugar Suika, Cream Suika dan lainnya.

Tanaman semangka dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai buah segar, tetapi ada yang memanfaatkan daun dan buah semangka muda untuk bahan sayur-mayur. Semangka yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan bijinya, yang memiliki aroma dan rasa tawar, bijinya diolah menjadi makanan ringan yang disebut “kuwaci” (disukai masyarakat sebagai makanan ringan). Kulit semangka juga dibuat asinan/acar seperti buah ketimun atau jenis labu-labuan lainnya.

Semangka banyak dibudidayakan di negara-negara seperti Cina, Jepang, India dan negera-negara sekitarnya. Sentra penanaman di Indonesia terdapat di Jawa Tengah (D.I. Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kulonprogo); di Jawa Barat (Indramayu, Karawang); di Jawa Timur ( Banyuwangi, Malang); dan di Lampung, dengan rata-rata produksi 30 ton/ha/tahun.

Mari Menanam Anggur Dengan Menggunakan Pot

Tanaman anggur merupakan tanaman yang indah dengan buah bergelantungan di dahan-dahan kecilnya, namun tahukah anda tanaman anggur ini selain dapat di tanam di kebun juga dapat ditanam di dalam pot..

Pemandangan yang indah tersebut bisa kita ciptakan disekitar lingkungan rumah kita, tentunya dengan cara-cara sesuai dengan aturan yang benar serta memahami karakter tanaman tersebut supaya tidak malas berbuah.


Salah satu kelebihan menanam anggur di dalam pot ini kita bisa membentuk tanaman tersebut seindah mungkin, dengan membentuk percabangannya apalagi ditambah dengan munculnya buah-buah yang kelihatan segar.
Walaupun tujuannya untuk menghiasi lingkungan rumah atau dijadikan tanaman hias namun buah yang dihasilkan dapat dimakan juga, dan tidak hanya itu saja kelebihannya, tanaman anggur dalam pot yang sudah berbuah dan memiliki bentuk yang indah akan memiliki nilai jual yang cukup tinggi dibanding bibit anggur yang hanya ditanam di polybag saja dan tidak berbentuk.
Langkah awal setelah adanya bibit kita menentukan pot yang akan digunakan, perlu diingat, karena tujuan kita menciptakan keindahan tanaman hias maka pot harus yang bagus dan baik, sperti pot semen, pot plastic, atau pot tanah. Diameter permukaan pot harus lebih besar daripada permukaan bawah atau sama besarnya.
Namun dari berbagai macam jenis bahan pot yang lebih baik untuk tanaman anggur adalah pot yang berbahan dasar tanah, hal ini cukup baik pengaruhnya bagi tanaman, karena pot dari bahan dasar tanah memiliki pori-pori pada bagian dasarnya yang dapat menyerap air.
Sehingga akar tanaman tidak mudah kekeringan apabila terlambat menyiram dan tidak akan lebab apabila terlalu banyak air penyiraman, maka gunakan lah pot yang terbuat dari tanah. Untuk menunjang keindahan tanaman, pot dari bahan dasar tanah ini sekarang banyak yang memiliki ukiran-ukiran cantik pada bagian luarnya.
Media tanam yang digunakan untuk tanaman anggur di dalam pot harus sesuai dengan karakteristik tanaman. Media tanam yang cocok untuk anggur adalah pasir dan pupuk kandang, kenapa pasir? Karena pasir mudah ditembus oleh akar tanaman aggur.
Sebelum dimasukan kedalam pot pasir dan pupuk kandang diaduk terlebih dahulu. Untuk lebih bagus lagi sepertiga bagian bawah pot diisi oleh tanah gembur, supaya menghambat keluarnya air dari pot.
Langkah selanjutnya adalah menanam ke dalam pot. Pertama masukan pecahan batu bata atau genting pada dasar pot, kemudian masukan media tanam yang sudah dicampur rata, isi pot sampai hampir penuh. Kemudian buat lubang tanam ditengahnya lebih besar sedikit dari polybag yang dipakai bibit.

Selanjutnya polybag dilepas dan masukan bibit tersebut pada lubang yang telah disediakan, atur posisi tanaman agar kelihatan tegak, selanjutnya tutup permukaan dengan media tanam lagi.
Kemudian siram tanaman tersebut, ketika selesai penyiraman maka permukaan tanah akan menurun hingga 5 cm dari bibir pot, hal ini terjadi karena pemadatan media tanam. Selanjutnya simpan tanaman tersebut di tempat yang terkena sinar matahari secara penuh.
Perwatan yang dilakukan pada tanaman anggur yang ada di dalam pot sama halnya seperti merawat anggur yang ditanam di kebun. Namun, perawatan tidak sesulit yang dilakukan di kebun. Hal-hal perlu diperhatikan dalm merawat tanaman anggur dalam pot ini antara lain:
• Penyiraman. Untuk melakukan penyiraman tanaman anggur dalam pot dilakukan setiap hari, dan waktunya pada sore hari. Kemudian pada waktu penyiraman harus hati-hati supaya percikan air tidak merusak media tanam yang berupa pasir dan pupuk kandang yang mudah bergerak apabila terkena air, jangan sampai merubah posisi akar.
• Pemberian Ajir. Fungsi ajir pada tanaman anggur sangat penting, agar bibit anggur tumbuh lurus. Ajir bisa berupa kayu atau bilah bamboo setebal 1,5 cm dengan panjang 1 m. ajir ini hanya berfungsi sebagai penyangga bibit sampai tiba waktu pemangkasan pertama.
Pada awal penanaman, bibit anggur diikat longgar dengan ajir. Dalm pertumbuhannya, tanaman anggur dengan sendirinya akan tumbuh memanjat dengan bantuan sulur.
Untuk memperoleh cabang yang menarik, pohon anggur harus diberi penopang yang berfungsi sebagai panjatan. Panjatan ini ditanam di dalam pot, berupa bilah bambu setebal 2 cm dengan panjang 1,5 m yang berupa lilitan kawat. 
Satu pot diberi empat bilahan bambu yang ditancapkan dipinggir pot. Penopang bambu ini akan menjadikan tanaman anggur dalam pot bisa dilihat dari berbagai arah. Bentuk percambahannya pun dapat diatur sehingga dapat berbentuk bulat seperti bola, slinder, atau paying.
Pemupukan. Tanaman angggur yang baru ditanam dalam pot dapat diberi pupuk urea, dosis yang diberikan cukup satu sendok makan. Pupuk tersebut diberikan setiap dua minggu sekali sampai tanaman berumur tiga bulan.Setelah berumur tiga bulan, pupuk yang diberikan diperbanyak menjadi dua sendok makan pupuk diberikan sebulan sekali.

Cara Menanam Jahe yang Baik dan Benar

Indonesia sangat terkenal sebagai sebuah negeri dengan tanah yang subur, maka tak heran jika menanam apapun bisa dengan sangat mudah tumbuh di Indonesia, termasuk jahe. Cara menanam jahe pun tidak terlalu sulit, namun jika Anda tidak tahu tips dan triknya, menanam jahe tidak akan menghasilkan apapun.
Jahe bisa tumbuh pada ketinggian 300 s/d 900 m dpl, tanaman jahe tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, oleh karena itu menanam jahe bisa dilakukan di kebun jabon, kebun kelapa sawit atau juga di kebun pepohonan yang besar lainnya.
Syarat tanam lainnya adalah pengairan yang juga harus diperhatikan dengan sangat baik. pH tanah harus mencukupi antara 6,8 – 7,4.  Cara menanam Jahe pun sangat mudah yaitu sebagai berikut :
·         Pilihlah benih jahe yang bagus dengan ciri memiliki bakal tunas 2-3 tunas.
·         Semaikan bibit jahe pada hamparan jerami atau alang alang
·         Siapkan media tanam yang telah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos
·         Tanam bibit jahe di area lahan yang telah disiapkan
·         Siram jahe yang telah ditanam minimal satu kali dalam sehari.
Sebaiknya jangan terlalu sering menyiram jahe, hal ini dikhawatirkan akan membuat benih jahe membusuk. Dalam penutupan benih juga jangan terlalu tebal dan jangan terlalu padat, hal ini dimaksudkan agar tunas jahe bisa tumbuh dengan cepat dan sempurna.